8 Jenis Gaya Belajar: Temukan Mana yang Cocok Buat Kamu

Belajar Itu Nggak Selalu Sama untuk Semua Orang

Pernah nggak sih kamu merasa sudah belajar lama banget, tapi tetap nggak paham-paham juga? Sementara teman kamu yang cuma baca sekali langsung ngerti. Nah, bisa jadi penyebabnya bukan karena kamu kurang pintar, tetapi karena cara belajar kamu belum sesuai dengan gaya belajar kamu sendiri.

Setiap orang punya cara unik dalam menyerap dan mengolah informasi. Ada yang lebih cepat paham lewat gambar, ada pula yang butuh mendengarkan penjelasan langsung. Karena itu, penting banget untuk mengenal jenis gaya belajar yang paling cocok buat kamu. Begitu tahu polanya, proses belajar bisa jadi jauh lebih efektif, menyenangkan, dan nggak bikin stres.

Apa Itu Gaya Belajar?

Secara sederhana, gaya belajar adalah cara seseorang paling mudah menerima, mengolah, dan mengingat informasi baru.
Dalam dunia pendidikan modern, gaya belajar dianggap sebagai bagian dari teori kecerdasan majemuk — artinya setiap orang memiliki jalur belajar yang berbeda-beda.

Selain itu, dengan mengenal gaya belajar, kamu bisa menyesuaikan metode belajar agar tidak membuang waktu dengan cara yang tidak cocok. Misalnya, daripada memaksa diri menghafal teks panjang, kamu bisa menonton video penjelasan atau membuat catatan berbentuk gambar. Dengan begitu, otak akan lebih cepat menyerap informasi.

Kenapa Penting Mengetahui Jenis Gaya Belajar?

Mengetahui gaya belajar bukan sekadar teori. Faktanya, hal ini sangat membantu kamu belajar lebih cepat dan efisien.
Jika kamu tahu cara terbaik otakmu bekerja, maka kamu bisa:

  • Meningkatkan fokus dan pemahaman.

  • Mengingat informasi lebih lama.

  • Mengurangi rasa bosan saat belajar.

  • Mendapat hasil belajar yang lebih maksimal tanpa harus belajar lebih lama.

Selain itu, memahami gaya belajar juga bermanfaat untuk orang tua, guru, dan pelatih. Mereka bisa menyesuaikan cara mengajar agar lebih efektif. Jadi, pengetahuan tentang gaya belajar ini bukan cuma untuk pelajar, tapi juga untuk siapa pun yang ingin terus berkembang.

Baca Juga: Belajar Kolaboratif: Cara Baru Menumbuhkan Kerjasama Siswa

8 Jenis Gaya Belajar yang Perlu Kamu Kenali

Sekarang, yuk kita bahas satu per satu. Siapa tahu setelah membaca ini kamu jadi sadar ternyata gaya belajar kamu berbeda dari yang selama ini kamu kira.

1. Visual Learner (Belajar Lewat Penglihatan)

Kalau kamu lebih cepat paham lewat gambar, warna, diagram, atau video — kamu termasuk tipe visual learner.
Orang dengan gaya belajar ini biasanya lebih mudah memahami sesuatu yang bisa dilihat secara langsung.

Ciri-cirinya:

  • Suka membuat mind map dan catatan berwarna.

  • Mudah mengingat bentuk, pola, atau tampilan.

  • Kurang fokus jika hanya mendengar penjelasan panjang tanpa visualisasi.

Tips belajar:
Gunakan warna-warna berbeda dalam catatan, buat diagram, atau cari video pembelajaran yang menarik secara visual. Dengan begitu, kamu bisa memahami konsep lebih cepat.

2. Auditory Learner (Belajar Lewat Mendengar)

Di sisi lain, kalau kamu lebih cepat memahami sesuatu lewat suara, maka kamu termasuk tipe auditory learner.
Biasanya, tipe ini senang mendengarkan penjelasan, berdiskusi, atau belajar dengan musik latar.

Ciri-cirinya:

  • Suka berdiskusi dan menjelaskan sesuatu dengan berbicara.

  • Lebih mudah mengingat suara dan nada.

  • Sering membaca dengan suara keras agar lebih memahami isi materi.

Tips belajar:
Coba rekam suara saat guru menjelaskan, dengarkan ulang di waktu senggang, atau gunakan podcast dan audiobook sebagai media belajar tambahan. Selain itu, kamu bisa belajar sambil berdiskusi agar ide lebih cepat tertanam.

3. Reading/Writing Learner (Belajar Lewat Membaca dan Menulis)

Jenis ini paling umum ditemukan di dunia pendidikan tradisional.
Kalau kamu suka membaca teks panjang dan menulis catatan, kamu adalah reading/writing learner.

Ciri-cirinya:

  • Suka menulis ulang materi dengan bahasanya sendiri.

  • Lebih fokus saat membaca buku atau artikel.

  • Senang membuat daftar dan ringkasan.

Tips belajar:
Tulislah poin penting dengan kata-katamu sendiri. Selain itu, buatlah rangkuman dan ulangi dengan membaca secara aktif (active recall). Dengan cara ini, kamu bisa memperkuat daya ingat tanpa harus menghafal terus-menerus.

4. Kinesthetic Learner (Belajar Lewat Gerakan dan Pengalaman)

Nah, kalau kamu tipe orang yang nggak bisa diam saat belajar, mungkin kamu termasuk kinesthetic learner.
Kamu butuh gerak, praktik, atau aktivitas langsung agar lebih mudah memahami sesuatu.

Ciri-cirinya:

  • Belajar lebih cepat lewat pengalaman nyata.

  • Suka bereksperimen dan melakukan simulasi.

  • Cepat bosan kalau harus duduk diam terlalu lama.

Tips belajar:
Cobalah praktik langsung, gunakan alat peraga, atau ikuti kegiatan lapangan. Selain itu, kamu bisa menggabungkan gerakan kecil, seperti berjalan sambil menghafal, agar lebih fokus.

5. Logical/Mathematical Learner (Belajar Lewat Logika dan Pola)

Bagi kamu yang suka berpikir analitis dan sistematis, kamu termasuk tipe logical learner.
Kamu suka mencari alasan di balik setiap hal dan ingin memahami hubungan antar konsep.

Ciri-cirinya:

  • Menyukai angka, data, dan pola.

  • Senang berpikir kritis dan membuat kesimpulan logis.

  • Mudah memahami diagram dan statistik.

Tips belajar:
Gunakan tabel atau grafik untuk menjelaskan ide. Selain itu, buat langkah-langkah logis atau bagan alur supaya materi terasa lebih masuk akal.

6. Social Learner (Belajar Lewat Interaksi)

Kalau kamu lebih semangat belajar bersama orang lain, berarti kamu termasuk social learner.
Kamu senang berdiskusi dan biasanya cepat menangkap ide ketika bisa berbagi pandangan dengan orang lain.

Ciri-cirinya:

  • Suka kerja kelompok.

  • Termotivasi saat belajar bareng teman.

  • Lebih mudah memahami sesuatu lewat diskusi.

Tips belajar:
Ajak teman untuk belajar bareng, atau buat kelompok diskusi online. Selain itu, kamu bisa jadi tutor bagi teman lain, karena dengan mengajar kamu justru makin paham.

7. Solitary Learner (Belajar Sendiri)

Sebaliknya, tipe ini lebih nyaman belajar dalam kesendirian.
Kamu lebih fokus kalau belajar di tempat sepi tanpa gangguan orang lain.

Ciri-cirinya:

  • Suka mengatur jadwal sendiri.

  • Lebih mudah berkonsentrasi dalam suasana tenang.

  • Punya motivasi internal yang kuat.

Tips belajar:
Carilah ruang belajar yang nyaman dan sunyi. Selain itu, buat jurnal belajar harian untuk mencatat perkembanganmu agar tetap termotivasi.

8. Musical Learner (Belajar Lewat Irama dan Suara)

Terakhir, ada musical learner.
Kalau kamu suka belajar sambil mendengarkan musik, atau mudah mengingat sesuatu lewat lagu, kamu termasuk tipe ini.

Ciri-cirinya:

  • Peka terhadap nada dan ritme.

  • Mudah menghafal lewat lagu atau jingle.

  • Sering membuat lagu untuk mengingat sesuatu.

Tips belajar:
Gunakan musik instrumental atau beat lembut untuk membantu fokus. Selain itu, kamu bisa membuat lagu kecil untuk mengingat rumus atau urutan langkah tertentu